Home

Perubahan Iklim

Fenomena yang mengacu pada perubahan suhu dan pola cuaca dalam jangka waktu yang panjang

Climate Change

Perubahan Iklim Yang Berbahaya

Perubahan iklim mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca yang terjadi dalam wilayah yang luas. Perubahan tersebut disebabkan karena banyak hal, namun di masa sekarang umumnya fenomena ini sebagian besar disebabkan oleh perbuatan manusia.

Terjadinya perubahan iklim ini dapat memengaruhi berbagai aspek di muka bumi dengan cara yeng merusak. Fenomena ini tentu juga menyebabkan berbagai masalah yang berdampak bagi kehidupan manusia. Cuaca yang tidak menentu, mencairnya gleyser, musim yang ekstrem, dan lain-lain.

Manusia Penyebab Utama

Pada awalnya permasalahan terkait dengan perubahan iklim disebabkan oleh hal alami. Namun dalam perkembangannya pada tahun 1800-an, peradaban manusia yang mulai maju setelah adanya revolusi industri di mana mesin-mesin dibuat, penggunaan bahan bakar fosil, batu bara, minyak, menyebabkan polusi semakin meningkat. Polusi ini pun lambat laun dapat meningkatkan suhu bumi. Sejak saat itu aktivitas manusia menjadi pemasok tertinggi penyebab perubahan iklim dan pemanasan global.

Hal itu didukung oleh hasil yang dikemukakan para ahli iklim menunjukkan bahwa aktivitas manusia menyumbang sebagian besar dari peningkatan suhu bumi selama 200 tahun terakhir yang membawa kita kepada perubahan iklim.

Bumi Yang Makin Panas

Sebagai dampak dari aktivitas manusia mulai dari deforestasi, penggunaan produk berbasis CFC, hingga penggunaan bahan bakar fosil terutama yang menghasilkan polusi karbon dioksida, menyebabkan suhu bumi makin panas. Selama lebih dari 200 tahun terakhir, suhu bumi telah meningkat sekitar 0,8 derajat celcius. Diketahui dalam rentang tahun 2014-2023 rerata suhu bumi mengalami peningkatan terbesar dalam sejarah.

Peningkatan suhu bumi inilah yang menjadi salah satu oenyebab dari perubahan iklim yang terjadi.

Cuaca Yang Tidak Bisa Diprediksi

Perubahan iklim dapat menyebabkan cuaca yang tidak bisa lagi diprediksi. Cuaca yang parah juga diperkirakan akan meningkat tajam sebagai bentuk dari dampak perubahan iklim itu sendiri. Cuaca yang tidak lagi dapat diprediksi dapat merubah alur kehidupan manusia. Dampak dari cuaca yang tidak bisa diprediksi ini juga dapat menyebabkan berbagai bencana alam yang merugikan. Makin panas suhu bumi, maka makin panas dan parah perubahan iklim yang terjadi, sehingga cuaca makin tidak bisa diprediksi.

"Hasil penelitian kami menunjukkan status iklim pada umumnya memiliki implikasi terhadap berapa hari ke depan Anda dapat memprediksi cuaca secara akurat," Aditi Sheshadri, peneliti iklim di Universitas Texas A&M, “Iklim yang dingin lebih mudah untuk diprediksi.”

Cuaca yang tidak bisa diprediksi ini juga merupakan salah satu bentuk dari berubahnya pola dalam iklim akibat perubahan iklim itu sendiri. Pola yang berubah inilah yang dapat memicu perubahan dalam alam. Perubahan ini meliputi bencana alam, suhu bumi yang makin panas, badai parah, kebakaran hutan dan lain-lain.

Evidence

Bukti Bukti

Perubahan iklim yang parah tentu mengakibatkan berbagai bencana muncul. Berikut kumpulan dampak dan akibat dari perubahan iklim tersebut:

Statistics

Statistik

Data rinci mengenai perubahan iklim.

Solution

Solusi

Selama kurun waktu dua puluh tahun terakhir berbagai organisasi telah melakukan berbagai upaya penanggulangan perubahan iklim, salah satunya PBB. PBB bekerjasama dengan para ilmuwan telah sepakat untuk membatasi peningkatan suhu secara global dengan ketentuan bahwa kenaikan suhu rerata tidak boleh melebihi 1,5°C setiap tahunnya. Ketentuan ini dibuat untuk memperlambat terjadinya perubahan iklim.

Kebijakan lainnya yang ditetapkan oleh PBB meliputi: Sustainable Development Goals, the UN Framework Convention on Climate Change dan Paris Agreement. Kebijakan-kebijakan tersebut mencakup 3 hal penting yaitu memotong emisi global, persiapan menghadapi perubahan iklim, dan pengaturan biaya untuk persiapan perubahan iklim.

Berdasarkan ketetapan dan kebijakan tersebut dapat disimpulkan secara garis besar untuk menanggulangi perubahan iklim dapat dilakukan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca melalui energi terbarukan, efisiensi energi, dan penetapan harga karbon. Ini juga mencakup penguranagn karbon, infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim, dan langkah-langkah kebijakan. Kesadaran publik, inovasi, pertanian berkelanjutan, keuangan hijau, dan kerjasama global sangat penting. Mendukung negara-negara berkembang juga sangat penting untuk solusi yang menyeluruh. Sementara itu PBB juga mengeluarkan mandat bahwa kontribusi terbesar untuk melakukan penanggulangan harus dilakukan oleh negara-negara penyumbang polusi terbanyak yang meliputi China, Amerika Serikat, India, Uni Eropa, Indonesia, the Rusia, dan Brazil

Langkah Penanggulangan Individu

Negara memang perlu melaksanakn solusi yang menyeluruh untuk menanggulangi perubahan iklim. Namun, sebagai individu kita juga dapat melakukan langkah-langkah kecil untuk membantu menanggulangi perubahan iklim. Langkah-langkah tersebut antara lain yaitu:

  1. Hemat Energi di Rumah:
    Kurangi penggunaan energi dengan menurunkan pemakaian pemanas dan pendingin, beralih ke lampu LED, dan menggunakan peralatan listrik yang hemat energi. Mencuci pakaian dengan air dingin atau menjemur alih-alih menggunakan pengering juga dapat membantu. Meningkatkan efisiensi energi rumah, seperti dengan isolasi yang lebih baik atau mengganti pemanas minyak/gas dengan pompa panas listrik, dapat mengurangi jejak karbon hingga 900 kg CO2e per tahun.
  2. Ubah Sumber Energi Rumah:
    Tanyakan kepada perusahaan listrik apakah energi rumah Anda berasal dari minyak, batu bara, atau gas. Jika memungkinkan, beralihlah ke sumber energi terbarukan seperti angin atau surya. Mengganti energi rumah dari minyak, gas, atau batu bara ke energi terbarukan dapat mengurangi jejak karbon hingga 1,5 ton CO2e per tahun.
  3. Reduce, Reuse, Repair, dan Recycle:
    Barang-barang seperti elektronik, pakaian, dan plastik menghasilkan emisi karbon selama produksi. Untuk melindungi iklim, belilah barang lebih sedikit, belanja barang bekas, dan perbaiki apa yang bisa diperbaiki. Mengurangi pembelian pakaian dan barang-barang lainnya juga dapat mengurangi jejak karbon, karena setiap kilogram tekstil yang diproduksi menghasilkan sekitar 17 kg CO2e.

"Rawatlah yang sudah ada, jangan lari dari tanggung jawab, jangan lari dari kenyataan." —Xi4N

Harapan dan Goal Umat Manusia

Adanya solusi yang tersedia tentu harus diimplementasikan oleh semua pihak. Dengan adanya solusi yang tersedia, diharapkan perubahan iklim dapat ditekan dan diatasi. Dengan melakukan solusi tersebut juga kita dapat mencapai berbagai tujuan yang lain di antaranya:

  1. 1. Lebih Sedikit Peristiwa Cuaca Ekstrem: Pengurangan tingkat keparahan dan frekuensi bencana alam.
  2. 2. Kesehatan Masyarakat yang Lebih Baik: Udara dan air yang lebih bersih, mengurangi masalah kesehatan.
  3. 3. Pertumbuhan Ekonomi: Penciptaan lapangan kerja dan industri baru melalui energi terbarukan dan teknologi hijau.
  4. 4. Perlindungan Ekosistem: Pelestarian keanekaragaman hayati dan sumber daya alam.
  5. 5. Keamanan Energi: Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
  6. 6. Pengurangan Konflik Sumber Daya: Mengurangi masalah kelangkaan dan konflik atas sumber daya.
  7. 7. Peningkatan Ketahanan: Persiapan yang lebih baik menghadapi dampak perubahan iklim.
  8. 8. Kerjasama Global: Memperkuat hubungan internasional dan upaya kolaboratif.
  9. 9. Kesejahteraan Generasi Mendatang: Lingkungan yang lebih sehat untuk generasi masa depan.
  10. 10. Manfaat Sosial: Peningkatan kualitas hidup dan pengurangan kemiskinan.

Our Team

Slavior's Members

Dewan Internasional Perlindungan Lingkungan Alam

Rafi Ahmad Zaini

Machine Learning Enthusiast

Muhammad Farrel Rabbani

Frontend Developer

Muhammad Qurtifa Wijaya

Frontend Developer

Rejaka Abimanyu Susanto

Backend Developer